Turki akan menutup sekolah dasar, menengah dan tinggi selama dua minggu, dan memulai pendidikan jarak jauh pada minggu kedua sebagai bagian dari tindakan pencegahan terhadap virus korona (Covid-19).
Pengumuman itu disampaikan oleh Menteri Pendidikan Turki setelah pertemuan di kompleks kepresidenan, Kamis.
Usai pertemuan itu, Juru Bicara Kepresidenan Ibrahim Kalin mengumumkan berbagai langkah pencegahan untuk minggu-minggu mendatang, termasuk penutupan sekolah.
Menteri Pendidikan Ziya Selcuk mengatakan penutupan akan dimulai pada 16 Maret, sementara pendidikan jarak jauh akan dimulai pada 23 Maret.
"Dengan sistem pendidikan jarak jauh yang disajikan secara gratis oleh Departemen Pendidikan Nasional serta langkah-langkah perlindungan dan pencegahan Kementerian Kesehatan terhadap penyakit epidemi, Turki siap menjadi negara contoh dengan kurikulum berbasis televisi dan internet skala nasional pertama di dunia dalam," kata Selcuk kepada wartawan.
Selcuk mencatat bahwa sistem itu juga digunakan awal tahun ini setelah gempa besar melanda Provinsi Elazig untuk memungkinkan siswa mengejar pelajaran mereka.
Dia juga mengatakan bahwa siswa yang sedang bersiap menghadapi ujian, termasuk ujian masuk universitas dan ujian masuk sekolah menengah, juga akan mendapat manfaat dari platform dukungan akademik gratis kementerian.
Selcuk mengatakan semua operator telepon seluler juga akan menyediakan data internet gratis sebesar tiga gigabytes bagi siswa untuk mengakses layanan online kementerian.
"Semua konten untuk siswa dari sekolah dasar hingga kelas 12 telah disiapkan," tambah dia.
Menteri Keluarga, Tenaga Kerja dan Layanan Sosial Turki Zehra Zumrut Selcuk mengatakan bahwa taman kanak-kanak swasta, pusat penitipan anak dan klub anak-anak swasta akan ditutup pada 16 Maret hingga pemberitahuan lebih lanjut.
Hingga Jumat, Turki sudah mengonfirmasi dua kasus positif Covid-19.
Virus korona, yang secara resmi dikenal sebagai Covid-19, pertama kali terdeteksi Desember lalu di Wuhan, China, dan telah menyebar ke lebih dari 105 negara.
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), jumlah kematian global akibat virus ini telah mencapai hampir 4.600 dengan lebih dari 125.000 kasus yang dikonfirmasi.
WHO juga telah secara resmi menyatakan penyebaran Covid-19 sebagai pandemi global.
Sumber : Anadolu Agency